Search This Blog

Tuesday, January 15, 2013


Gambar Proyeksi dan Aksonometri













SUMBER: http://desainarchitect.wordpress.com/modul-ajar/gambar-proyeksi-dan-aksonometri/

Sejarah AutoCAD

AutoCAD
AutoCAD adalah sebuah software untuk aplikasi computer-aided design (CAD) dan drafting. Software ini mendukung metode penggambaran 2D maupun 3D. Software ini dikembangkan dan dijual oleh Autodesk, Inc. Rilis pertama software AutoCAD ini terjadi pada Desember 1982 oleh pendiri Autodesk yaitu John Walker. AutoCAD adalah produk flagship dari Autodesk dan sejak Maret 1986 telah menjadi program CAD yang paling banyak digunakan di dunia.

Sejarah

AutoCAD pada awalnya lahir dari sebuah program yang bernama Interact, yang ditulis dalam bahasa berlisensi SPL oleh Michael Riddle. Versi pertamanya ini berjalan diatas komputer Marinchip Systems 9900 (Marinchip Systems dimiliki oleh para pendiri Autodesk yaitu John Walker dan Dan Drake). Walker kemudian membayar Riddle sebesar US$10 juta untuk teknologi CAD yang dia ciptakan itu.
Ketika Marinchip Software Partners (kemudian yang kini bernama Autodesk) dibentuk, para pendirinya mengambil keputusan untuk me re-code ulang Interact dengan bahasa C dan PL/1. Mereka memilih bahasa C karena pada waktu itu merupakan bahasa pemrograman yang paling besar digunakan dan sangat menjanjikan. Pada akhirnya, AutoDesk versi PL/1 tidaklah sukses sedangkan versi C yang merupakan bahasa pemrograman yang paling kompleks waktu itu berhasil diciptakan dengan bantuan compiler Lattice. Versi rilis pertama AutoCAD memiliki fitur lines, polylines, circles, arcs, dan text untuk membangun gambar kompleks. Sejak pertengahan 1990an, AutoCAD memiliki fitur custom object berkat adanya C++ Application Programming Interface (API).
AutoCAD kini mendukung basic solid modelling dan 3D tool. Adapun rilis AutoCAD 2007 membawa perubahan berupa sistem navigasi yang lebih baik ketika bekerja pada lingkungan 3D. Hal ini menjadikan AutoCAD lebih mudah ketika proses perancangan dilakukan pada mode 3D. Selain itu, engine Metal Ray pun disertakan untuk proses rendering yang lebih baik. Pada AutoCAD 2010 memiliki fitur fungsi parametrik dan mesh modelling.
Rilis terakhir AutoCAD ketika artikel ini dibuat yaitu AutoCAD 2013 dan AutoCAD 2013 for Mac. Rilis kali ini merupakan rilis AutoCAD for Windows yang ke 27 dan rilis AutoCAD for Mac yang ke tiga.

Format File

AutoCAD memiliki format file default .dwg. Selain itu, dalam proses pertukaran data dengan program lain, AutoCAD memberi option format file ke dalam bentuk.dxf.


SUMBER: http://www.tutorialcad.net/autocad/sejarah-autocad/

KUDA-KUDA BETON

KUDA-KUDA KAYU ATAU BETONPrintE-mail
Oleh : Ir. Sunarmasto, MT
Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Minggu 02 Desember 2012

images/stories/lainnya/sunar.jpgPada semua bangunan gedung pasti memerlukan struktur atap untuk melindungi bangunan di bawahnya dari panas matahari dan hujan. Demikian juga apabila kita akan membuat bangunan rumah tinggal sederhana (satu lantai)  pasti akan memerlukan penutup atap. Penutup atap dapat berupa genteng, yang diletakkan di atas reng dan usuk, kemudian di bawahnya dibuat struktur penyangga yang biasa disebut kuda-kuda.
Pada umumnya kuda-kuda dibuat dari bahan kayu karena bahan kayu sangat mudah didapatkan, disamping itu biasanya bentang kuda-kuda pada rumah tinggal tidak terlalu lebar sehingga kayu masih dapat digunakan. Pada bentang yang lebih besar  kita tidak bisa atau kurang efisien apabila membuat struktur kuda-kuda dari kayu, dan kita dapat menggunakan bahan lain misalnya baja atau beton.
Beton bertulang sering dibuat sebagai struktur kuda-kuda. Maksud beton bertulang adalah suatu  bahan yang terbuat dari bahan beton dengan menambahkan baja tulangan di dalam beton tersebut. Kenapa perlu baja karena bahan beton adalah suatu bahan yang sangat kuat menahan gaya desak tetapi amat rapuh dalam menahan beban tarik, sehingga dalam struktur beton bertulang unsur baja akan menahan gaya tarik dan beton akan menahan gaya desak, karena pada setiap elemen struktur hampir dapat dipastikan ada gaya tarik dan desak.

Tentu saja mebuat kuda-kuda dari bahan beton tidak semudah membuat kuda-kuda kayu. Pada pembuatan  kuda-kuda kayu dapat dikerjakan dengan cukup mudah dan cepat, hanya diperlukan pekerjaan sambungan dan juga ikatan pada setiap sambungan tersebut. Pada pembuatan kuda-kuda beton perlu membuat cetakan (bekisting) yang dibuat dari papan dan kayu untuk mencetak, setelah itu di dalam cetakan dipasang baja tulangan dengan diameter dan jumlah tertentu baru kemudian bahan beton kita masukkan (cor) ke dalam cetakan tersebut.
Membuat struktur kuda-kuda dari bahan kayu maupun beton masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, kelebihan dan kekurangan daricara membuatnya dan juga dari sifat bahannya sendiri. Kekurangan dan kelebihan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut ini.
Kelebihan bahan kayu diantaranya relatif mudah membuat, memerlukan waktu singkat dan begitu selesai dikerjakan dapat langsung dipasang dan juga dapat langsung dikerjakan pekerjaan selanjutnya seperti pemasangan usuk reng, sedangkan kekurangannya adalah bahan kayu lebih mahal, bahaya rapuh (dimakan rayap) dan perlu perawatan secara berkala.

Kelebihan bahan beton diantaranya harga lebih murah dibandingkan dengan kayu dan selama pemakaian tidak diperlukan  perawatan, sedangkan kekurangannya adalah agak lebih sulit membuatnya dan memerlukan waktu lebih lama (kira-kira 3 minggu) agar beton tersebut cukup kuat untuk menahan beban di atasnya yaitu usk, reng dan genteng.

SUMBER: http://sipil.ft.uns.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=213&Itemid=1

JENIS-JENIS PONDASI


Macam-Macam Pondasi Teknik Sipil

Jenis Pondasi

Jenis Pondasi Terdiri Dari 2 Jenis yaitu :
  1. Pondasi Dangkal (Shallow foundations) .  Pondasi dangkal (kadang-kadang disebut ‘pondasi menyebar’) termasuk dudukan umpak  (‘pondasi terisolasi’), pondasi memanjang, pondasi tapak  dan pondasi raft.
  2. Pondasi Dalam (Deep foundations ). Pondasi dalam  termasuk tiang pancang, bor pile ,  dinding diafragma dan caissons.

A. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal biasanya dibuat  dekat dengan permukaan tanah, umumnya  kedalaman pondasi didirikan  kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai dengan kedalaman kurang dari3 m.  Kedalaman pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai pedoman. Pada dasarnya, permukaan pembebanan atau kondisi permukaan lainnya akan mempengaruhi kapasitas daya dukung pondasi dangkal.  Pondasi dangkal biasanya digunakan ketika tanah permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang dikenakan dimana jenis struktur yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu tinggi, pondasi dangkal  umumnya tidak cocok dalam tanah kompresif yang lemah atau sangat buruk, seperti tanah urug dengan kepadatan yang buruk ,  pondasi dangkal juga tidak cocok untuk jenis tanah gambut, lapisan tanah muda  dan jenis tanah deposito aluvial, dll.
Jenis – Jenis Pondasi Dangkal
1. Pad foundations (Pondasi Tapak)
Pondasi tapak (pad foundation)  digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti  kolom struktural. Pondasi pad ini dapat dibuat dalam bentuk bukatan (melingkar),  persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini  biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang   dengan  ketebalan yang seragam, tetapi pondasi pad  dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat  atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan   untuk menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi  tapak  disamping  diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga  digunakan untuk pondasi dalam.
 
 
2. Pondasi Jalur atau pondasi memanjang (Strip foundations)
Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang  digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban  dinding atau beban kolom  dimana penempatan kolom  dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom  tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan. Pondasi jalur/ pondasi memanjang biasanya dapat dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Bisanya digunakan untuk pondasi dinding maupun kolom praktis. Bahan untuk pondasi ini dapat menggunakan pasangan patu pecah, batu kali, cor beton tanpa tulangan dan dapat juga menggunakan pasangan batu bata dengan catatan tidak mendukung beban struktural.


 3. Pondasi Tikar (Raft foundations)
Pondasi tikar/ pondasi raft   digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas area yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur.  Pondasi raft  digunakan ketika beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan dan pondasi pad saling berinteraksi.
Pondasi raft  biasanya terdiri dari pelat beton bertulang  yang membentang pada luasan yang ditentukan . Pondasi raft memiliki keunggulan mengurangi penurunan setempat  dimana  plat beton akan mengimbangi  gerakan diferensial antara posisi beban.  Pondasi raft sering dipergunakan  pada tanah lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan  rendah karena pondasi radft  dapat menyebarkan beban di area yang lebih besar.

B. Pondasi Dalam 
Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan  permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana  daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan  kondisi permukaan tanah, pondasi dalam biasanya dipasang  pada kedalaman lebih dari  3 m di bawah elevasi permukaan tanah.  Pondasi dalam dapat dijumpai dalam bentuk pondasi tiang pancang, dinding pancang  dan caissons atau pondasi kompensasi .   Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan  yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari.  
Jenis – jenis Pondasi Dalam :
 1. Pondasi Pile
Pondasi pile merupakan jenis pondasi yang dibuat dalam berbentuk  ramping yang ditujukan untuk mengirimkan beban melalui jenis lapisan tanah dengan jenis daya dukung rendah hingga tercapai jenis tanah yang lebih dalam atau lapisan batuan yang memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.  Pondasi pile digunakan ketika dengan  pertimbangan nilai  ekonomi, konstruksi atau tanah yang diinginkan untuk mengirimkan beban diluar jangkauan praktis dibandingkan menggunakan jenis pondasi dangkal. Selain mendukung struktur, pondasi pile juga digunakan untuk menahan beban  struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
Pondasi pile dapat dijumpai dalam berbagai jenis misalnya v pile dan beton pancang dimana . Secara struktural pondasi pile  sebelum bebab dari kolom diteruskan terhadap pile, maka diatas pile sendiri dibuat konstruksi penghubung yang biasanya disebut dengan pile cap.


2. Pondasi Piers  (dinding diafragma)  adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural yang dibuat dengan cara  melakukan penggalian dalam, kemudian struktur pondasi pier dipasangkan kedalam galian tersebut. Satu keuntungan pondasi pier  adalah bahwa pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan dengan  membangun pondasi dengan jenis pondasi menerus, hanya kerugian yang dialami adalah jika lempengan pondasi yang sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka kekuatan jenis pondasi tidak menjadi normal.  Pondasi pier  standar dapat dibuat dari beton bertulang pre cast. Karena itu, aturan perencanaan  pondasi pier terhadap balok beton diafragman  adalah mengikuti   setiap  ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan.   Pondasi pier dapat divisualisasikan sebagai bentuk tabel ,  struktur adalah sistem kolom vertikal yang terbuat dari  beton bertulang ditempatkan di bawah bangunan yang ditanamkan dibawah tanah yang sudah digali.  Lempengan beton diafragma  ini mentransfer beban bangunan terhadap  tanah.  Balok dibangun di atas dinding diafragma vertikal (pondasi pier) yang menahan dinding rumah atau struktur. Banyak rumah  didukung sepenuhnya dengan jenis pondasi ini, dimana beton yang dipasang  juga berguna sebagai dinding pada ruang bawah tanah, dimana ruang tersebut digunakan sebagai gudang penyimpanan atau taman.  Beton pondasi pier biasanya dibuat dalam bentuk pre cast dalam berbagai ukuran dan bentuk, dimana sering dijumpai dalam bentuk persegi memanjang dengan ketinggian sesuai dengan ukuran kedalaman yang diperlukan. Tapi beton dapat juga dibuat dalam bentuk bulatan. Setelah beton bertulang cukup kering kemudian di masukkan ke dalam tanah yang sudah digali  dan disusun secara bersambungan.  Setelah tersusun dengan baik kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi diatasnya.

3. Pondasi Caissons (Bor Pile) adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang dengan sistim pengeboran  atau pengerukan tanah. Setelah kedalaman sudah didapatkan kemudian pondasi pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang sudah di bor. Sisitim pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik sistim maual maupun sistim hidrolik. Besar  diameter dan kedalaman galian dan juga sistim penulangan beton bertulang didesain berdasarkan daya dukung tanah dan beban yang akan dipikul. Fungsional pondasi ini juga hampir sama pondasi pile yang mana juga ditujukan untuk  menahan beban  struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling


SUMBER: http://art-andarias.blogspot.com/2012/03/macam-macam-pondasi-teknik-sipil.html

STATIKA BANGUAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA…
Judul modul ini adalah “Menghitung Momen Gaya dalam Statika Bangunan” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi Menghitung Statika Bangunan

Sebagian isinya..:


Pembebanan (loading) pada Konstruksi Bangunan telah diatur pada Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung (PPIUG) tahun 1983. Oleh karena itu supaya lebih mendalam diharapkan peserta diklat membaca peraturan tersebut, karena dalam uraian berikut hanya diambil sebagian saja.
Ada 5 macam pembebanan yaitu :
a. Beban mati (berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat)
b. Beban hidup (beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal,
kantor, tempat pertunjukkkan)
c. Beban angin (beban yang disebabkan oleh tekanan angin)
d. Beban gempa (beban karena adanya gempa)
e. Beban khusus (beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan
sebagainya)
Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai (1) beban terpusat, (2) beban terbagi merata, (3) beban tak merata (beban bentuk segitiga, trapesium dsb). Beban-beban ini membebani konstruksi (balok, kolom, rangka, batang dsb) yang juga diidealisasikan sebagai garis sejajar dengan sumbunya. Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung tersebut dapat  diabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun
baja dsb. Satuan beban ini dinyatakan dalam Newton atau turunannya kilonewton (kN). Lihat gambar 1.
Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi ataupun newton per meter ata u yang sejenisnya lihat gambar 2.
Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter pada bagian ban yang paling besar lihat
gambar 3.
Berikut ini dicuplikkan beberapa beban bahan bangunan menerut PPIUG 1983 halaman 11.
1.    Baja beratnya 7850 kg/m3,
2.    Batu gunung beratnya 1500 kg/m3
3.    batu pecah beratnya 1450 kg/m3,
4.    beton beratnya 2200 kg/m3,
5.    beton bertulang beratnya 2400 kg/m3,
6.    kayu kelas 1 beratnya 1000 kg/mdan
7.    pasangan bata merah 1700 kg/m3.
Contoh perhitungan beban :
Hitunglah beban yang bekerja pada balok beton bertulang ukuran 30 cm x 60 cm yang ditengah-tengahnya terdapat tembok pasangan setengah batu lebar 15 cm yang dipasang melintang dengan ukuran tinggi 3 m, panjang 4 m.
Jawaban :
Berat sendiri balok   = 0.3 m x 0.6 m x 2400 kg/m3
                                     = 432 kg/m (kg/m gaya)
Gravitasi bumi           = 10 kg/msmaka beban menjadi 4320 N/m = 432 kN/m
Berat tembok sebagai beban terpusat sebesar :
= 0.15 m x 3 m x 4 m x 1700 kg/m3
= 3060 kg (kg gaya) = 30600 N = 30.6 kN
Secara visual dapat dilihat pada gambar 4.


Pada konstruksi bangunan beban yang diperhitungkan bukan hanya beban mati seperti yang telah diuraikan di atas, tetapi dikombinasikan dengan beban hidup yang disebut dengan pembebanan tetap, bahkan ada kombinasi yang lain seperti dengan beban angin menjadi pembebanan sementara. Bila pada contoh di atas, balok digunakan untuk menyangga ruang rumah tinggal keluarga, maka menurut PPIUG halaman 17 besarnya beban hidup sebesar 200 kg/m2. Bila luas lantai yang dipikul balok sebesar 2 m tiap panjang balok (dalam contoh di atas beban lantai tidak dihitung) maka beban karena beban hidup adalah 200 kg/mx 2 m = 400 kg/m (kg gaya/m) = 4000 N/m = 4 kN/m. Dengan demikian beban tetap yang bekerja pada balok adalah 4,32 + 4 = 8,32 kN/m yang secara visual dapat dilihat
pada gambar 5.
Dilihat dari persentuhan gaya dan yang dikenai gaya, beban dapat dibedakan sebagai beban langsung dan beban tidak langsung. Beban langsung adalah beban yang langsung mengenai benda, sedang beban tidak langsung adalah beban yang membebani benda dengan perantaraan benda lain (lihat gambar 6 ).
a. Pengertian Gaya
Gaya dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang menyebabkan benda (titik materi) bergerak baik dari diam maupun dari gerak lambat menjadi lebih lambat maupun lebih cepat. Dalam teknik bangunan gaya berasal dari bangunan itu sendiri berat
benda di atasnya atau yang menempelnya, tekanan angin, gempa, perubahan suhu dan pengaruh pengerjaan. Gaya dapat digambarkan dalam bentuk garis (atau
kumpulan garis) yang memiliki dimensi besar, garis kerja, arah kerja dan titik tangkap. Satuan gaya menurut Sistem Satuan Internasional (SI) adalah Newton dan turunannya (kN). Akan tetapi ada yang memberi satuan kg gaya (kg). Bila gravitasi bumi diambil
10 m/detikmaka hubungan satuan tersebut adalah 1 kg gaya (atau sering ditulis 1 kg) ekuivalen dengan 10 Newton. Pada gambar 8 dijelaskan pengertian gaya tersebut.
b. Kesetaraan gaya
Kesetaraan gaya adalah “kesamaan pengaruh” antara gaya pengganti (resultan) dengan gaya yang diganti (gaya komponen) tanpa memperhatikan titik tangkap gayanya. Dengan demikian pada suatu keadaan tertentu, walaupun gaya sudah setara atau ekuivalen, ada perbedaan pengaruh antara gaya pengganti dengan yang diganti.
Pada prinsipnya gaya dikatakan setara apabila gaya pengganti dan penggantinya baik gerak translasi maupun rotasi besarnya sama. Pada gambar 9 gaya P yang bertitik tangkap di A dipindahkan di B dalam garis kerja yang sama adalah setara (dalam arti efek gerak translasi dan rotasinya) tetapi hal ini dapat berpengaruh terhadap jenis gaya yang dialami benda, pada waktu titik tangkap gaya di A mengalami gaya tekan, sedang pada waktu di B benda mengalami gaya tarik.
c. Keseimbangan Gaya
Keseimbangan gaya adalah hampir sama dengan kesetaraan gaya bedanya pada arah gayanya. Pada kesetaraan gaya antara gaya pengganti dengan gaya yang diganti arah yang dituju sama, sedang pada keseimbangan gaya arah yang dituju berlawanan, gaya pengganti (reaksi) arahnya menuju titik awal dari gaya yang diganti (aksi). Pada gambar 10 divisualisasikan keseimbangan gaya.
Dengan kata lain keseimbangan gaya yang satu garis kerja dapat dikatakan bahwa gaya aksi dan reaksi besarnya sama tapi arahnya berlawanan.

Pada statika bidang (koplanar) ada dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan translasi (keseimbangan gerak lurus) dan keseimbangan rotasi (keseimbangan gerak berputar).
Untuk mencapai keseimbangan dalam statika disyaratkan ? Gy = 0 (jumlah gaya vertikal = 0), ?Gx = 0 (jumlah gaya horisontal = 0) dan ?M=0 (jumlah momen pada sebuah titik =0)
d. Pengertian Momen
Momen gaya terhadap suatu titik didefisinikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jaraknya ke titik tersebut. Jarak yang dimaksud adalah jarak tegak lurus dengan gaya tersebut. Momen dapat diberi tanda positif atau negatif bergantung dari perjanjian
yang umum, tetapi dapat juga tidak memakai perjanjian umum, yang penting bila arah momen gaya itu berbeda tandanya harus berbada. Pada gambar 11 diperlihatkan momen gaya terhadap suatu titik.
Di samping momen terhadap suatu titik ada juga momen kopel yang didefinisikan sebagai momen akibat adanya dua buah gaya yang sejajar dengan besar sama tetapi arahnya berlawanan.
Gambar 12 menunjukkan momen kopel tersebut.
Momen dapat digambar dalam bentuk vektor momen dengan aturan bahwa arah vektor momen merupakan arah bergeraknya sekrup yang diputar oleh momen. Lihat gambar 13.
e. Momen Statis
Menurut teori Varignon momen pada suatu titik dikatakan statis bila besarnya momen gaya pengganti (resultan) sama dengan gaya yang diganti.
Contoh :
Gaya Pdan Pdengan jaraklmempunyai resultan R. Tentukan letak R agar momen di titik A statis.

Jawab :



Misal jarak R dengan P(titik A) = a, maka untuk memenuhi momen
statis di A adalah : momen resultan = jumlah momen komponen.
f. Menyusun Gaya yang Setara
Istilah lain menyusun gaya adalah memadu gaya atau mencari resultan gaya. Pada prinsipnya gaya-gaya yang dipadu harus setara (ekuivalen) dengan gaya resultannya
1)    Menyusun Gaya yang Kolinier
2)    Menyusun Dua Gaya yang Konkuren
3)    Menyusun Beberapa Gaya Konkuren

Juga dikasih tau cara mencari besar dan arah resultan. Dengan cara Analisi dan Grafis..


SUMBER: http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/menghitung-momen-gaya-dalam-statika.html

TOPOLOGI JARINGAN


TOPOLOGI JARINGAN GAN !!




Sebuah jaringan komputer dibangun menggunakan suatu topologi jaringan. Tidak semua topologi jaringan sesuai untuk digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Hal itu dipengaruhi dari sumber daya yang akan digunakan untuk membangun jaringan. Oleh karena itu seorang administrator jaringan harus cermat dalam memilih topologi yang cocok untuk jaringan yang akan di buatnya. Dalam posting kali ini saya mengulas beberapa jenis topologi jaringan yang umum di gunakan beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing.

a. Topologi Bus

Gambar 1 : Prinsip Kerja Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentangkan kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

Kelebihan topologi Bus :
  • Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  • Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah
  • Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
Kekurangan topologi Bus :
  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
  • Keamanan data kurang terjamin
  • Diperlukan repeater untuk jarak jauh

b. Topologi Ring

Gambar 2 : Prinsip Kerja Topologi Ring

Disebut topologi ring karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

Kelebihan topologi ring :
  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
  • Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan topologi ring :
  • Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
  • Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
  • Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudahhabis.

c. Topologi Star

Gambar 3 : Prinsip Kerja Topologi Star

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

Kelebihan topologi star :
  • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah
  • Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
  • Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  • Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.
Kekurangan topologi star :
  • Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
  • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
  • Boros dalam penggunaan kabel
  • Kondisi HUB harus tetap dalam kondisi baik, kerusakan HUB berakibat lumpuhnya seluruh link dalam jaringan sehingga computer tidak dapat saling berkomunikasi.

d. Topologi Tree

Gambar 4 : Prinsip Kerja Topologi Tree

Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.

Kelebihan topologi tree :
  • Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
  • Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
  • Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
  • Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kekurangan topologi tree :
  • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
  • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
  • Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
  • HUB menjadi elemen kritis.

e. Topologi Mesh


Gambar 5 : Prinsip Kerja Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi. setiap perangkat Setiap prrangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Kelebihan topologi mesh :
  • Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
  • Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat. Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang di tuju.
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan topologi mesh :
  • Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
  • Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
  • Biaya yang besar untukmemelihara hubungan yang berlebih.